Cara ini digunakan Yuza untuk menjaga ekslusivitas yang dimiliki oleh cultura. Eksklusivitas inilah yang menjadi daya tarik cultura di mata bagi para penggunanya. Selain itu, Yuza tidak lupa memberikan sentuhan khas Kudus sehingga busana yang diproduksinya berbeda dengan busana sejenis lainnya. Adapun bahan yang digunakan adalah perpaduan antara kain tradisional asli Indonesia, seperti halnya batik ataupun tenun dengan bahan motif polos, garis garis, kotak kotak dari jenis katun, sifon ataupun sutera. Sementara dari jenis batiknya, Yuza konsisten hanya menggunakan batik tulis atau batik cap.
Yuza menghindari pemakaian batik printing atau sablon buatan pabrik. Hal ini diupayakan untuk mengangkat ekonomi pengrajin pengrajin batik tradisional yang asli. Demikian pula untuk kain tenun yang ia gunakan,Yuza hanya menggunakan tenun tradisional yang asli dan ditenun secara manual, bukan kain yang di print dengan menggunakan motif tenun. Dengan begitu, Cultura mempunyai karakter tersendiri dalam menyisir target pasar yang spesifik antara usia 20 sampai dengan 30 tahun, yang memang senang menunjukkan keindonesiaan mereka melalui busana yang dikenakan. [pk/ya]
Selanjutnya
0 comments
silahkan tuliskan komentar anda