Hasil uji coba kelimanya menunjukkan, melipat baju dengan Pelipat baju Terapsi hanya membutuhkan waktu 11 detik. Hasil ini tiga kali lebih cepat dari waktu rata-rata yang diperlukan jasa laundry untuk melipat baju, yakni 33 detik. Tidak hanya itu, alat buatan mereka mampu menghemat 2/3 penggunaan listrik.
Pelipat Baju Terapsi kini dibanderol Rp25 ribu per unit. Menurut Dimas Reza Rahmana, proses produksi menggandeng 20 penghuni salah satu panti asuhan di Yogyakarta. Selain membantu mereka mengisi waktu luang, para inventor berharap dapat memberi mereka lapangan pekerjaan.
Tidak lupa, lima sekawan ini juga menyasar jasa laundry sebagai pangsa pasar mereka. Promosi ke berbagai pemilik laundry telah gencar mereka lakukan. Tanggapan positif pun berdatangan. Bahkan para pemilik laundry meminta Dimas dkk mendesain meja untuk Pelipat Baju Terapsi, mengingat lebar meja seterika yang digunakan jasa laundry biasanya lebih kecil.
Dimas bertutur, alat yang sedang dalam proses pengajuan peten itu juga bisa dipesan sesuai keinginan pembeli. Misalnya, kemasan dapat didesain dengan warna dan corak tertentu. Selain itu, Dimas mengklaim, timnya menggunakan limbah batik untuk menghias kemasan. Selain menambah nilai seni, hal ini juga ramah lingkungan. [pk/ya]
0 comments
silahkan tuliskan komentar anda