Iva mengaku sekarang semakin banyak peminat terhadap busana Muslim dan penggunaan hijab. "Pada awal saya membuat busana untuk kaum Muslimah, sekitar tahun 80-an, masih sangat minim sekali."
"Bahkan pada sekitar akhir 70-an, penggunaan baju Muslim itu dilarang karena harus ada seragam. Pada waktu itu kebetulan saya, ayah saya seorang ulama dan Rektor Unisba, sehingga banyak yang protes. Di saat itulah saya terpacu mendesain baju khusus Muslimah," kenang Iva.
Penggunaan hijab, atau penutup kepala, dan baju panjang yang longgar dalam agama Islam adalah bertujuan agar para wanita melindungi auratnya dan tetap tampil sederhana. Tak heran, warna-warna pada abaya, sebutan baju panjang yang digunakan kaum Muslimah, seringkali berwarna hitam agar tidak mencolok.
Namun, dengan perkembangan fashion diiringi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, para Muslimah pun ingin menjadi lebih gaya. Tapi banyak pihak yang berpendapat akan terjadinya kontradiksi antara tren busana Muslim yang lebih modis dengan prinsip Islam yang menganjurkan kesederhanaan.
"Wanita manapun senang keindahan, mereka ingin terlihat gaya, karenanya tidak ada masalah asalkan masih dalam sesuai syariah Islam," ujar Iva.
Selanjutnya
0 comments
silahkan tuliskan komentar anda