Yusuf Abdac
Kesalahan Anggaran Belanja Pasangan yang Baru Menikah Biasanya Karena Kebutuhan Sandang [Bagian 3]
7:18 AMUnknown
Kesalahan Anggaran Belanja Pasangan yang Baru Menikah Biasanya Karena Kebutuhan Sandang - Ketika teman-teman Anda mulai membuka deposito, asuransi pendidikan, mencicil rumah atau kendaraan, Anda masih saja sibuk dengan belanja fashion, makan-makan, atau liburan. Ketika ditanya mengapa tak mulai mencicil rumah, Anda mengatakan, "Ah, beli rumah kan urusan suami!" Bagaimana bila Anda tak kunjung menemukan pasangan, dan tiba-tiba Anda menyadari tak punya tabungan? Tiba-tiba saja Anda merasa ketakutan bila harus hidup sendiri sampai tua, dan tak punya pegangan lain selain pekerjaan saat ini. Bisakah Anda pensiun dengan layak? Hal itu harus Anda pikirkan sejak sekarang, bukan ketika Anda sudah mau pensiun.
Menggantungkan hidup pada suami atau orangtua
Dengan menikah, Anda berharap suamilah yang akan membayar semua kebutuhan atau melunasi utang-utang Anda. Akan tetapi, bagaimana bila kondisi keuangan suami tidak sebaik yang Anda bayangkan? Bagaimana bila ia sendiri menumpuk utang di mana-mana tanpa Anda ketahui? Bagaimana bila akhirnya Anda berpisah, dan ia tidak lagi menyokong keuangan Anda? Banyak juga pasangan muda saat ini yang masih menggantungkan hidupnya melalui pemberian "gaji" dari orangtua. Sampai kapan ketergantungan ini akan berlangsung? Jika sudah dewasa, maka Anda harus mampu bertanggung jawab terhadap diri Anda sendiri, termasuk dalam hal keuangan.
Bersikap rendah hati di kantor
Rendah hati bukan hal yang buruk. Namun, perempuan cenderung meminta gaji yang lebih rendah daripada pria di tempat kerja, dan hasilnya mereka pun digaji lebih rendah. Perempuan juga kurang berani meminta kenaikan gaji atau promosi. Perilaku yang asertif sering dianggap kurang baik, dan perempuan yang menerapkan sikap ini akan dianggap besar kepala. Jika Anda memang yakin dengan kemampuan Anda, maka tidak ada salahnya Anda mempertanyakan kenaikan jabatan atau insentif atas hasil kerja Anda. Jangan termakan anggapan bahwa karena perempuan adalah pencari nafkah kedua dalam rumah tangga, maka penghasilan bukan yang terpenting.
0 comments
silahkan tuliskan komentar anda