Busana muslim memang sangat potensial. Namun komoditas busana muslim bias diibaratkan sebagai bunga yang baru mekar. Tapi sayangnya belum ada sistem yang membangun komoditas tersebut sehingga pemerintah tidak tahu data yang pasti tentang berapa jumlah angka ekspor untuk produk busana muslim ini.
Fakta yang terjadi di lapangan saat ini, semua sistem eksportasi ataupun penjualan busana muslim di dalam negeri belum tercatat dengan baik dan masih sangat tradisional. Sistem usaha busana muslim juga belum berjalan dengan benar. Seharusnya ada pembagian tugas antara pengusaha, desainer, perajin, dan juga penjahitnya. Namun yang terjadi adalah semua bagian ini dikerjakan oleh satu orang saja. Sehingga sulit untuk dideteksi, bila ekspor masih dilakukan sendiri-sendiri.
Padahal, daya saing produk busana muslim "made in Indonesia" di pasar Asia dan Eropa sudah sangat baik. Negara pelanggan busana muslim dari Indonesia adalah Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina hingga merambah pasar Eropa yaitu Prancis, Turki, dan negara lainnya.
Ekspor busana muslim ke Malaysia misalkan, para pengusaha membawa dagangannya dengan menggunakan pesawat AirAsia itu beberapa kali dalam seminggu. [pk/ya]
Selanjutnya
0 comments
silahkan tuliskan komentar anda