bisnis

Cara dan Bagaimana menghilangkan Kebiasaaan Menunda

1:48 AMido


Busana Muslim - Setiap orang pasti pernah menunda pekerjaan. Apalagi kalau sedang terkena masalah, menunda menyelesaikan masalah dianggap solusi paling cepat dan efisien.
Dan repotnya, menunda pekerjaan baik hal-hal kecil atau masalah yang besar bisa membuat seseorang mempunyai keahlian baru, “mahir untuk menemukan alasan yang tepat mengapa harus menunda pekerjaan”.
Menunda pekerjaan terkesan menyelesaikan masalah. Tapi akibat yang akan ditimbulkan bukanlah hal yang selalu mudah untuk diatasi.
Nah, karena topik kita adalah tentang bisnis, maka yang akan kita bahas adalah penyebab penundaan di bisnis plus bagaimana cara mengatasi perasaan ragu, khususnya bagi anda yang baru mau memulai bisnis baru.
Ok, saya akan berikan 5 alasan mengapa seseorang menunda memulai bisnis baru. Dari kelima alasan tersebut, temukan mana yang paling anda rasakan sesuai dengan diri anda dan sesegera mungkin anda perbaiki.
1. Adanya Rasa Puas Diri
Salah satu sebab penundaan berpangkal dari rasa puas diri yang terlalu tinggi. Bisa juga berasal dari kemalasan atau kurangnya kepedulian. Atau bahkan terlalu yakin dengan hasil yang akan diperoleh sehingga merasa tidak punya alasan untuk mencoba atau berupaya lebih keras lagi.
Cara mengatasinya :
Cara pertama, bayangkan peluang bisnis yang besar sudah di depan mata anda, namun peluang tersebut baru dapat anda raih setelah anda menyelesaikan satu demi satu “pekerjaan bisnis” anda.
Cara yang kedua, anda  menetapkan lebih banyak sasaran yang menantang bagi diri anda sendiri. Apabila tantangan tersebut tampaknya  terlalu mudah atau terlalu biasa, cobalah menciptakan alasan yang lebih menantang agar membangkitkan motivasi anda untuk berbisnis.
2. Menunda Untuk Menghindari Rasa Tidak Nyaman
Pernahkah anda berkata dalam hati : “betul-betul tidak menyenangkan…”, atau “lain kali saja…”? Apabila ketidaknyamanan disebabkan oleh besarnya kewajiban yang harus anda kerjakan, maka anda dapat menguraikannya menjadi pecahan-pecahan pekerjaan yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk anda kerjakan.
Contohnya misalkan anda sedang mengerjakan proposal bisnis. Anda bisa awali dengan memilah-milah misal, rencana organisasi anda. Anda mulai merancang seperti apa mekanisme bisnis baru anda. Kemudian anda merancang bagaimana bentuk perusahaannya.
Setelah itu, anda menentukan bagaimana job disk karyawan anda dan posisi mana saja yang anda butuhkan, dan begitu seterusnya. Dengan menguraikan menjadi pekerjaan yang lebih kecil dan sederhana, maka pekerjaan anda akan jauh menjadi lebih ringan dan lebih mudah.
3. Menunda Karena Takut Gagal
Hampir semua orang tahu bahwa bayangan kegagalan mampu menghempaskan sebuah niat. Begini, anggap anda akan memulai bisnis baru. Kemudian secara alamiah bayangan kegagalan muncul, dan anda berlarut-larut di dalamnya.
Mulai dari produk yang anda tawarkan tidak laku, kemudian uang anda hilang dan terakhir, istri anda minta dicerai, ho..ho..ho.. Tentu saja hal itu dapat mengurungkan atau menunda niat anda untuk memulai bisnis.
Cara mengatasinya, coba anda bayangkan mana yang lebih buruk, tidak pernah memulai membangun bisnis dan anda tidak pernah gagal. Otomatis anda tidak akan pernah sukses. Atau tidak masalah anda mengalami kegagalan karena dari kegagalan-kegagalan itulah anda akan dituntun ke jalan kesuksesan.
4. Hambatan Emosi
“Aku sedang tidak mood untuk mengerjakan itu”… “Aku terlalu tertekan untuk mengerjakannya sekarang…” Kalau yang satu ini namanya alasan emosional.
Dan kalau emosional yang bermain, maka saat anda akan memulai bisnis baru, akan muncul segudang alasan untuk mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang belum tepat untuk memulai bisnis baru. Anda akan menunggu hingga saat “emas” itu tiba. Itulah yang orang gagal lakukan, menunggu segala sesuatunya berjalan sempurna.
Cara mengatasinya, anda harus mulai melakukan aksi konkrit untuk memulai bisnis anda. Dengan demikian, hambatan emosi anda akan hilang dengan sendirinya. Ini hampir sama saat anda harus mencuci pakaian yang menumpuk segunung. Saat anda memutuskan untuk mulai menuang sabun dan mencucinya, lama-kelamaan anda akan enjoy sendiri menikmati cucian anda… 
5. Kecenderungan Sok Sibuk
Orang yang sok sibuk adalah tipe orang yang alih-alih belajar untuk menghadapi ujian, namun mereka malah sibuk menghias jadwal ujian atau sibuk menandai buku dengan spidol berwarna warni. Atau mereka yang ke warnet untuk mencari data, tetapi sejam kemudian mereka ternyata tidak menemukan data apapun.
Mereka hanya sibuk chatting. Dan di bisnis, kebiasaan sok sibuk cenderung lebih parah. Cara mengatasinya, pahami bahwa anda tidak mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Kerjakan tugas pokok  di bisnis anda, cermati target bisnis anda, dan jangan teralihkan oleh pekerjaan atau masalah lain yang sifatnya hanya sampingan.
So dari 5 alasan di atas, manakah yang mencerminkan diri anda pada saat anda akan memulai bisnis baru?

Sumber artikel : dokterbisnis.net

You Might Also Like

0 comments

silahkan tuliskan komentar anda

Popular Posts

Flickr Images

Contact Form